Senin, 04 Januari 2010
PELAGA
Rupa kan dikau
Tiada pernah hinggap di angan
Namamu pun
Jauh dari bayang
Bak si buta menyusur gulita
Tangan meraba, kaki curiga
Pun berbekal tekad jalang
Kutabuh bedug dan kendang
Ayun langkah nan panjang
Hempaskan carang melintang
Tali kasut terikat kencang
Cita dan asa teguh ku pegang
Kau lihat
Kau lempar senyum
Kau sapa
Tangan kanan kau pegang kembang
Tangan kiri kau genggam parang
Kulipat punggungku
Kumasuk rumahmu
Malam berganti pagi
Pagi berganti siang
Siang berganti petang
Petang berganti malam
Bayu, bayu, bayu
Sungguh tajam kau menusuk tulangku
Tirta
Datang dan pergi kau sesuka hati
Pun kau manja
Menanti kupinang di pagi buta dan senja
Hai kau yang tak ku kenal
Kenapa kau beri aku makan?
Hai kau sahabatku
Kenapa kau menanggung penderitaanku?
Hai kau saudaraku
Kenapa kau buat aku berat melepaskanmu?
Musim tanam tlah berlalu
Musim panen tlah usai
Tiba waktunya bawa pulang hasil tuaian
Berkelana cari ladang ibu
Tiada gandum kutinggalkan padamu
Hanya remah daun dan ranting tersisa untukmu
Berharap mampu jadi pupuk bagimu
Menanti petani baru
Tuk semai dan penuhi lumbungmu
Tiada nyali kutatap wajahmu
Tertundukku mohon maaf darimu
Besar hati kulambungkan terima kasih padamu
Kulambai tangan seraya berucap...
Selamat Tinggal...
Pelaga...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar